
Langsa, 21 Mei 2025 — Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Samudra menggelar kegiatan pentas seni drama sebagai bagian dari tugas mata kuliah Apresiasi Sastra. Acara ini berlangsung di Aula Mini FKIP dan disaksikan oleh dosen, mahasiswa, serta tamu undangan dari berbagai program studi.
Pentas seni ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan mahasiswa terhadap karya sastra, khususnya dalam bentuk drama, serta mengasah kemampuan mereka dalam menginterpretasikan teks sastra secara kreatif. Dalam kegiatan ini, mahasiswa menampilkan beberapa naskah drama klasik dan kontemporer yang telah diadaptasi dan dikembangkan sesuai dengan konteks kekinian.
Selama proses persiapan, mahasiswa terlibat secara penuh dalam seluruh tahapan produksi, mulai dari penulisan naskah, penyutradaraan, tata panggung, kostum, hingga akting. Hal ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka dalam menerapkan teori sastra dan drama yang telah dipelajari di kelas ke dalam bentuk pertunjukan nyata.
Kegiatan ini juga menjadi ruang ekspresi dan pembentukan karakter mahasiswa, khususnya dalam hal kerja sama tim, kepercayaan diri, serta kemampuan berbicara di depan publik. Selain itu, penonton pun merespons positif penampilan para mahasiswa yang dinilai mampu menghidupkan tokoh-tokoh dalam cerita dengan penuh penghayatan.
Pementasan ini sekaligus menjadi implementasi dari mata kuliah Keaktoran dan Penyutradaraan, di mana mahasiswa secara langsung menerapkan teori akting dan teknik penyutradaraan dalam proses pementasan. Dosen pengampu mata kuliah, Nur Amelia, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wadah konkret mahasiswa dalam memahami peran sebagai aktor sekaligus sebagai pengatur jalannya pertunjukan. “Melalui pentas ini, mahasiswa tidak hanya belajar berakting, tetapi juga belajar menjadi pemimpin produksi. Ini adalah proses belajar yang utuh dan menyenangkan,” ujarnya.
Melalui kegiatan pentas seni ini, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memahami unsur-unsur intrinsik dalam karya sastra, tetapi juga mampu menyampaikan nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya secara estetis dan komunikatif. Pementasan ini menjadi salah satu wujud nyata pembelajaran berbasis proyek yang mendorong mahasiswa untuk belajar secara aktif, kreatif, dan aplikatif.
Keberhasilan acara ini menunjukkan bahwa sastra bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk dihayati dan dipentaskan. Mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam mengapresiasi dan merefleksikan nilai-nilai budaya melalui seni pertunjukan, sekaligus memperkuat keterampilan yang relevan untuk dunia pendidikan dan kesenian di masa depan.